Selasa, 24 Februari 2009

Anemia Defisiensi Besi

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Definisi
Defisiensi besi adalah kadar besi dalam tubuh dibawah nilai normal. Pada tahap awal kita akan menemukan cadangan besi tubuh yang berkurang. Kemudian jika kekurangan berlanjut kadar besi dalam plasma akan berkurang. Pada akhirnya proses pembentukan hemoglobin akan terganggu dan menyebabkan anemia defisiensi besi.
Etiologi
Anemia defisiensi besi bisa disebabkan oleh kehilangan darah yang kronik, asupan besi yang tidak memadai, malabsorbsi besi, hamil, laktasi(menyusui), hemolisis.
Patogenesis
Tabel berikut akan menunjukkan tingkatan-tingkatan defisiensi besi

Overload
Normal
Deplete stores
Iron Def
Iron Def Anemia
Serum ferritin
>
N
<(turun)
<
<
Transferrin saturation
>(naik)
N
N
<
<
Erythrocyte protoporphyrin
N
N
N
>
>>
MCV
N
N
N
N
<
Hb
N
N
N
N
<

Yang mendasari patogenesis dari anemia defisiensi besi antara lain :
survival eritrosit yang memendek : Hal ini dapat diamati pada pemberian besi radioaktif (59 Fe). Penurunan survival disebabkan bentuk eritrosit yang abnormal.
Menurunnya aktifitas beberapa enzim dan protein : Besi tidak hanya menyusun hemoglobin. Beberapa protein dan enzim juga tersusun dari besi. Sehingga jika kadar besi turun maka akan menurunkan aktifitas enzim dan protein tersebut. Cytocrom C, Cytocrom oksidase, succinic dehidrogenase, aconitase, xantine oksidase dan mioglobin adalah salah satunya.
Aktifitas otot yang menurun : Pada Phosphorus Magnetic Resonance Spectroscopy kita dapat melihat adanya penurunan phosphocreatinine pada otot yang berfungsi penting dalam kontraksi otot.
Penurunan fungsi neurologi : Pada pasien defisiensi besi sering ditemukan kelainan neurologi baik berupa kelainan motorik, sensorik maupun intelektual. Salah satu penyebabnya adalah penurunan aktifitas Monoamin Oksidase(MAO) pada Anemia Defisiensi Besi. Monoamin Oksidase penting dalam pembentukan dopamin, norepinephrin dan serotonin yang berfungsi sebagai neurotransmiter. Selain itu pada otak akan terjadi penurunan reseptor dopamin D2 yang penting dalam neurotransmisi. Sehingga akan terjadi kelainan neurologi yang biasanya terjadi pada anak-anak.
Penurunan fungsi sistem imun tubuh.
Gangguan pertumbuhan dan metabolisme : Kekurangan besi berperan dalam penurunan berat badan dan thermoregulasi pada pasien Anemia Defisiensi Besi.
Manifestasi Klinik

Fatigue, takikardi, palpitasi dan takipnea merupakan tanda khas dari anemia. Pada keadaan yang berat akan ada perubahan pada kulit dan mukosa, termasuk smooth tongue, brittel nails, dan cheilosis. Dysphagia muncul karena formasi esophageal webs(Plumner-Vinson Syndrome). Pada keadaan yang sangat berat (Hb<= 5) sering ditemukan perdarahan retina.

Temuan Laboratorium




Diagnosis

Diagnosis dari Anemia Defisiensi Besi antara lain dengan adanya gejala anemia. Serum feritin< 12ug/L, ada perdarahan dan berespons terhadap terapi besi. Jika kriteria diatas sudah terpenuhi maka sudah bisa ditetapkan Anemia Defisiensi Besi.

Terapi

Untuk anemia defisiensi besi penanganan utamanya adalah dengan memberikan suplemen besi.
Sumber : Williams Hematologi 6th edition (November 28, 2000).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar